Skip to main content

Pemboran dan Pengambilan Contoh Tanah

A. Tujuan Percobaan
1.    Mengetahui keadaan lapisan tanah bawah permukaan yang akan dijadikan sebagai landasan pondasi;
2.    Menetapkan kedalaman pengambilan contoh tanah terganggu ( disturbed sample ) dan contoh tanah tidak terganggu ( undisturbed sample );
3.    Mendapatkan deskripsi tanah secara visual seperti jenis tanah,warna tanah,sifat-sifat tanah dan pemeriksaan tinggi muka air ;
4.    Mengambil contoh tanah terganggu ( disturbed sample ) dan contoh tanah tidak terganggu ( undisturbed sample ) dari lobang tanah yang di bor untuk keperluan pemeriksaan lebih lanjut di laboratorium.
B. Alat dan Bahan
I. Satu unit bor tangan ( Hand Auger ),yang terdiri dari :
a.    Mata bor Iwan ( Iwan Auger )
b.    Mata bor Spiral ( Helical Auger )
c.    Engkol pemutar ( Drive Hand “ T ” )
d.    Stang Bor @ 1 meter
e.    Kepala stang bor
f.     Stang engkol pemutar
II. Tabung contoh ( panjang 45 cm,diameter 6,85 cm ), terdiri dari :
a.    Tabung contoh ( tube sampler )
b.    Kepala tabung
c.    Kunci kepala tabung
III. Alat-alat bantu yang diperlukan
a.    Kunci pipa 24” , 2 buah
b.    Palu besi 5 kg, 1 buah
c.    Tempat contoh tanah terganggu ( Pan, ukuran 1 x 1 m )
d.    Sikat baja
e.    Parafin ( lilin ) dan kompor masak untuk mencairkan parafin ( lilin )
f.     Kantong plastik
g.    Formulir boring log
C. Langkah kerja
1.    Pekerjaan pertama yang dilakukan adalah mencari lokasi yang akan di jadikan lokasi pemboran (Deskripsikan secara singkat lokasi pengambilan contoh tanah).
2.    Setelah ditemukan daerah yang cocok untuk dilakukan pemboran maka  permukaan tanah dibersihkan dari rumput, akar dan kotoran yang bisa mengganggu proses pemboran (Deskripsikan secara singkat alat-alat apa yang digunakan).
3.    Langkah selanjutnya adalah membersihkan ulir mata bor dan stang bor dari kotoran dan karat dengan menggunakan  sikat baja dan beri minyak (oli).
4.    Memasang mata bor (Iwan Auger) pada stang bor, kemudian memasang stang bor pada engkol pemutarnya. Pastikan semua terpasang dengan baik.
5.    Pekerjaan selanjutnya adalah membuat tanda pada stang bor yaitu  kelipatan 20 cm.
6.    Setelah semua pekerjaan persiapan  telah selesai maka pemboran dilakukan. Dua orang atau lebih memegang stang bor dan satu atau dua orang duduk tepat di atas kepala stang bor, hal ini dilakukan untuk menambah berat sehingga pemboran semakin mudah bisa juga  dengan menggunakan Kunci pipa 24” dan menguncinya di stang bor dengan kuat, di sini satu orang bisa berdiri.
7.    Selanjutnya memutar stang bor secara perlahan dengan alur melingkar sampai mata bor Iwan Auger penuh dengan tanah dan angkat.
8.    Siapkan Pan sebagai tempat contoh tanah yang baru selesai dibor, dan keluarkan tanah dari dalam mata bor Iwan Auger dengan hati-hati. Dalam hal ini menggunakan spatula untuk mengeluarkan contoh tanah dari mata bor.
9.    Pekerjaan  selanjutnya adalah mendeskripsikan tanah yang baru di keluarkan dari mata bor seperti jenis tanah, warna tanah dan bahan-bahan lain yang dikandunganya.
10. Contoh tanah yang diambil dari hasil pemboran, ditempatkan secara berurutan di atas Pan atau wadah untuk memudahkan pengidentifikasian contoh tanah secara langsung di lapangan. Contoh tanah yang diperoleh dari hasil pemboran adalah contoh tanah yang terganggu (disturbed sample) dan hanya digunakan untuk keperluan klasifikasi dan deskripsi tanah.
11. Masukkan kembali Auger (bor) ke dalam lubang dan lakukan prosedur 4 dan 5 sampai tercapai kedalaman tanah yang diiginkan.
12. Hasil yang ditemukan adalah pada kedalaman 140 cm  kami menemukan tanah tidak terganggu (undisturbed sample). Tanah yang dibor memiliki kadar air yang tinggi dan tanah amblas (deskripsikan kedalaman tanah tidak terganggu berserta alasanya.
13. Contoh tanah dan deskripsi tanah yang telah dibor diisii pada formulir boring log beserta gambar.
14. Cara mengambil tanah tidak terganggu (undisturbed sample) dengan tabung sample :
a.    Buka mata bor (Iwan Auger) dari stang bor, kemudian sambungkan dengan Stick Apparatus ( Kepala Tabung ) dan tabung contoh.
b.    Buka engkol pemutar dari stang bor, kemudian stang bor sambungkan dengan kepala stang bor.
c.    Masukkan tabung contoh dari lubang kemudian dengan cara menekan atau memukul dengan palu tabung contoh akan masuk kedalam tanah dan terisi tanah ( minimal 60 % tabung harus berisi ).
15.  Angkat tabung contoh dari lobang dan tempatkan sedemikian rupa di atas pan. Potonglah bagian ujung tanah setebal 1 cm dan tuangkan cairan lilin atau parafin, lalu tunggu sampai kering.
16. Lepaskan stick apparatus dari stang bor dan tabung contoh, kemudian tuangkan cairan lilin (parafin) pada ujung tabung contoh yang lain dan tunggu sampai kering, dengan demikian tanah sudah terlindung dari pengaruh sekitarnya.
17. Tuliskan label pada tabung contoh seperti nomor titik bor, kedalaman, bagian atas/bawah, tanggal pengmbilan contoh, nomor tabung dan sebagainya.

Comments

Popular posts from this blog

Analisa Saringan Agregat Halus Dan Kasar

I. Pengertian Umum Metode ini dimaksudkan sebagai pegangan dalam pemeriksaan untuk menentukan pembagian butir (gradasi) agregat halus dan agregat kasar dengan menggunakan saringan. II. Tujuan Umum Tujuan pengujian ini ialah untuk memperoleh distribusi besaran atau jumlah persentase butiran baik agregat halus maupun agregat kasar. Distribusi yang diperoleh dapat ditunjukan dalam table atau grafik. Foto oleh  Kenneth Carpina  dari  Pexels III. Peralatan Peralatan yang digunakan adalah sebagai berikut: 1.     Neraca dengan ketelitian 0,01 gram 2.     Satu set saringan;No. 4 (4.75 mm) ; No. 8(2,36 mm) ; No. 16(1,18 mm) ; No. 30(0,600 mm) ; No. 50(0,300 mm) ; No. 100(0,150 mm) ; No. 200(0,075 mm) 3.     Mesin pengguncang saringan 4.     Kuas dan alat-alat lainnya IV. Bahan Percobaan Benda uji diperoleh dari alat pemisah contoh atau cara perempat banyak : benda uji disiapkan berdasarkan standar y...

Pemeriksaan Kadar Air Tanah ( Moisture Content Test )

I. Pengertian Umum Kadar air ( Moisture Content ) adalah perbandingan berat air terkandung dalam contoh tanah atau agregat dengan berat kering tanah / agregat. Nilai kadar air biasanya dinyatakan dalam persen (%). Apabila satuan nilai kadar air tidak dinyatakan dalam persen, maka hasil pengujian dikalikan dengan 0.01. Foto oleh  Rodolfo Quirós  dari  Pexels II. Tujuan Pemeriksaan Pemeriksaan ini bertujuan untuk menetukan nilai kadar air tanah yang dikandung oleh contoh tanah atau agregat yang diambil dari lapangan (hasil pengeboran). III. Alat 1.     Cawan kedap air + tutupnya,dari logam atau aluminium, 2.     Oven,dengan pengatur suhu 30 0­ C-2000C 3.     Timbangan/Neraca Ohauss,Ketelitian 0,01 gram 4.     Dessicator/Alat pendingin 5.     Spatula 6.     Alat Tulis IV. Bahan Uji Menggunakan tanah yang tidak terganggu yang didapatkan dari hasil pemboran yaitu...