Skip to main content

Pemeriksaan Kadar Air Tanah ( Moisture Content Test )

I. Pengertian Umum
Kadar air (Moisture Content) adalah perbandingan berat air terkandung dalam contoh tanah atau agregat dengan berat kering tanah / agregat. Nilai kadar air biasanya dinyatakan dalam persen (%). Apabila satuan nilai kadar air tidak dinyatakan dalam persen, maka hasil pengujian dikalikan dengan 0.01.
Foto oleh Rodolfo Quirós dari Pexels
II. Tujuan Pemeriksaan
Pemeriksaan ini bertujuan untuk menetukan nilai kadar air tanah yang dikandung oleh contoh tanah atau agregat yang diambil dari lapangan (hasil pengeboran).
III. Alat
1.    Cawan kedap air + tutupnya,dari logam atau aluminium,
2.    Oven,dengan pengatur suhu 30 C-2000C
3.    Timbangan/Neraca Ohauss,Ketelitian 0,01 gram
4.    Dessicator/Alat pendingin
5.    Spatula
6.    Alat Tulis
IV. Bahan Uji
Menggunakan tanah yang tidak terganggu yang didapatkan dari hasil pemboran yaitu pada kedalaman 140 cm (kedalaman tergantung hasil pengeboran). Tanah yang tidak terganggu tersebut dikeluarkan menggunakan Extruder horizontal menggunakan tabung contoh. Keluarkan tanahnya sesuai dengan prosedur dan sediakan Pan sebagai tempatnya.
V. Cara Pemeriksaan
1.    Sediakan alat dan bahan uji yang akan digunakan dan pastikan berapa banyak sample yang akan dibuat dalam memeriksa kadar dan beri tanda pada setiap bahan uji. Dalam hal ini akan membuat tiga sample percobaan.
2.    Langkah selanjutnya adalah menimbang setiap cawan beserta tutupnya. Beri tanda pada setiap cawan dan catat berapa berat setiap cawan.
3.    Ambil sedikit sample tanah yang akan diuji dari tabung Extruder. Masukkan tanah tanah ke dalam setiap cawan secara perlahan dengan menggunakan spatula.
4.    Timbang kembali setiap cawan yang telah berisi tanah sample dan catat beratnya.
5.    Bukan tutup setiap cawan kemudian masukkan kedalam oven. Atur suhunya ( 100 ± 5 )0 C dan diamkan selama 24 jam.
6.    Setelah 24 jam keluarkan bahan uji dari oven lalu dinginkan contoh tanah ( bahan uji ) dalam desikator, kemudian timbang hingga dalam beberapa kali penimbang beratnya konstan.
7.    Catat berapa berat masing-masing cawan.
VI. Data yang Diperoleh
1.    Sample I
Berat cawan + tanah/agregat basah ( Wcs )                    = 140 gram
Berat cawan + tanah/agregat kering (Wcds )                   =   94 gram
Berat cawan kosong (Wc )                                             =   16 gram
Berat air ( Ww ) ( Wcs – Wcds )                                     =   46 gram
Berat bahan kering ( Wds ) ( Wcds – Wc )                       =   78 gram
Kadar air ( w )                                                              =   58,974 %
2.    Sample II
Berat cawan + tanah/agregat basah ( Wcs )                    = 108 gram 
Berat cawan + tanah/agregat kering (Wcds )                   =   84 gram
Berat cawan kosong (Wc )                                             =   14 gram 
Berat air ( Ww ) ( Wcs – Wcds )                                     =   24 gram
Berat bahan kering ( Wds ) ( Wcds – Wc )                       =   70 gram
Kadar air ( w )                                                              =   34,285 %
3.    Sample III
Berat cawan + tanah/agregat basah ( Wcs )                   = 130 gram
Berat cawan + tanah/agregat kering (Wcds )                  =   88 gram
Berat cawan kosong (Wc )                                             =   14 gram
Berat air ( Ww ) ( Wcs – Wcds )                                     =   42 gram
Berat bahan kering ( Wds ) ( Wcds – Wc )                       =   74 gram
Kadar air ( w )                                                              =   56,756 %

Comments

  1. ADA GAK HUBUNGAN MATEMATIS ANTARA PENGUJIAN KADAR AIR DENGAN SPECIFIK GRAVITY

    ReplyDelete
  2. MISALNYA KLO KADAR AIR TINGGI
    GRAVITI RENJDAH.,
    YANG SEPERTI ITU,,.

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Analisa Saringan Agregat Halus Dan Kasar

I. Pengertian Umum Metode ini dimaksudkan sebagai pegangan dalam pemeriksaan untuk menentukan pembagian butir (gradasi) agregat halus dan agregat kasar dengan menggunakan saringan. II. Tujuan Umum Tujuan pengujian ini ialah untuk memperoleh distribusi besaran atau jumlah persentase butiran baik agregat halus maupun agregat kasar. Distribusi yang diperoleh dapat ditunjukan dalam table atau grafik. Foto oleh  Kenneth Carpina  dari  Pexels III. Peralatan Peralatan yang digunakan adalah sebagai berikut: 1.     Neraca dengan ketelitian 0,01 gram 2.     Satu set saringan;No. 4 (4.75 mm) ; No. 8(2,36 mm) ; No. 16(1,18 mm) ; No. 30(0,600 mm) ; No. 50(0,300 mm) ; No. 100(0,150 mm) ; No. 200(0,075 mm) 3.     Mesin pengguncang saringan 4.     Kuas dan alat-alat lainnya IV. Bahan Percobaan Benda uji diperoleh dari alat pemisah contoh atau cara perempat banyak : benda uji disiapkan berdasarkan standar y...

Pemboran dan Pengambilan Contoh Tanah

A. Tujuan Percobaan 1.     Mengetahui keadaan lapisan tanah bawah permukaan yang akan dijadikan sebagai landasan pondasi; 2.     Menetapkan kedalaman pengambilan contoh tanah terganggu ( disturbed sample ) dan contoh tanah tidak terganggu ( undisturbed sample ); 3.     Mendapatkan deskripsi tanah secara visual seperti jenis tanah,warna tanah,sifat-sifat tanah dan pemeriksaan tinggi muka air ; 4.     Mengambil contoh tanah terganggu ( disturbed sample ) dan contoh tanah tidak terganggu ( undisturbed sample ) dari lobang tanah yang di bor untuk keperluan pemeriksaan lebih lanjut di laboratorium. B. Alat dan Bahan I. Satu unit bor tangan ( Hand Auger ),yang terdiri dari : a.     Mata bor Iwan ( Iwan Auger ) b.     Mata bor Spiral ( Helical Auger ) c.     Engkol pemutar ( Drive Hand “ T ” ) d.     Stang Bor @ 1 meter e.     Kep...