Skip to main content

Analisa Saringan Agregat Halus Dan Kasar

I. Pengertian Umum
Metode ini dimaksudkan sebagai pegangan dalam pemeriksaan untuk menentukan pembagian butir (gradasi) agregat halus dan agregat kasar dengan menggunakan saringan.
II. Tujuan Umum
Tujuan pengujian ini ialah untuk memperoleh distribusi besaran atau jumlah persentase butiran baik agregat halus maupun agregat kasar. Distribusi yang diperoleh dapat ditunjukan dalam table atau grafik.
Foto oleh Kenneth Carpina dari Pexels
III. Peralatan
Peralatan yang digunakan adalah sebagai berikut:
1.    Neraca dengan ketelitian 0,01 gram
2.    Satu set saringan;No. 4 (4.75 mm) ; No. 8(2,36 mm) ; No. 16(1,18 mm) ; No. 30(0,600 mm) ; No. 50(0,300 mm) ; No. 100(0,150 mm) ; No. 200(0,075 mm)
3.    Mesin pengguncang saringan
4.    Kuas dan alat-alat lainnya
IV. Bahan Percobaan
Benda uji diperoleh dari alat pemisah contoh atau cara perempat banyak : benda uji disiapkan berdasarkan standar yang berlaku dan terkait kecuali apabila butiran yang melalui saringan No. 200 tidak perlu diketahui jumlahnya dan bila syarat-syarat ketelitian tidak menghendaki pencucian.

1.    Agregat halus terdiri dari :
a.    ukuran maksimum 4,76 mm; berat minimum 500 gram;
b.    ukuran maksimum 2,38 mm; berat minimum 100 gram.
2.    agregat kasar terdiri dari :
a.    ukuran maks. 3,5"; berat minimum 35,0 kg
b.    ukuran maks. 3"; berat minimum 30,0 kg
c.    ukuran maks. 2,5"; berat minimum 25,0 kg
d.    ukuran maks. 2"; berat minimum 20,0 kg
e.    ukuran maks. 1,5"; berat minimum 15,0 kg
f.     ukuran maks. I"; berat minimum 10,0 kg
g.    ukuran maks. 3/4" berat minimum 5,0 kg
h.    ukuran maks. 1/2"; berat minimum 2,5 kg
i.     ukuran maks. 3/8"; berat minimum 1,0 kg
3.    Bila agregat berupa campuran dari agregat halus dan agregat kasar, agregat tersebut dipisahkan menjadi 2 bagian dengan saringan No. 4.; Selanjutnya agregat halus dan agregat kasar disediakan sebanyak jumlah seperti tercantum diatas.
V. Cara Pengujian
a.    Benda uji ditimbang sebanyak 1000 gram
b.    Benda uji di saring lewat susunan saringan secara berurutan di mulai dari saringan No.4 ; No.10 ; No. 20 ; No. 40 ; No. 60 ; No. 100 ; No. 200.Susun saringan dari atas kebawah.
c.    Letakkan saringan di atas alat pengguncang sedemikian rupa,pastikan tutup saringan paling atas ( saringan No. 4 ) telah tertutup rapat,tahan tutupnya menggunakan alat penjepit yang tersedia pada alat pengguncang.
d.    Saringan diguncang menggunakan mesin pengguncang selama 15 menit.
e.    Benda uji yang telah disaring dibuka dan dipisahkan satu-satu.
f.     Keluarkan hasil saringan dengan perlahan dan kuas digunakan untuk mengambil semua sisa tanah yang masih melekat pada saringan.
g.    Timbang tanah pada setiap no saringan dan catat hasilnya.
VI. Perhitungan
Dihitung dengan cara :
1.    Jumlah % tanah yang tertinggal = ( berat tertinggal / berat total ) x 100 %
2.    Jumlah % yang melalui = 100 % -  persentase tertinggal
VII. Catatan
Tanah yang digunakan dalam pengujian ini adalah tanah timbun yang telah kering dan sebelum bahan uji ditimbang kami menggunakan palu karet untuk memecahkan tanah yang keras dan butirannya terlalu besar. (deskripsikan jenis tanah yang anda gunakan).

Comments

Popular posts from this blog

Pemeriksaan Kadar Air Tanah ( Moisture Content Test )

I. Pengertian Umum Kadar air ( Moisture Content ) adalah perbandingan berat air terkandung dalam contoh tanah atau agregat dengan berat kering tanah / agregat. Nilai kadar air biasanya dinyatakan dalam persen (%). Apabila satuan nilai kadar air tidak dinyatakan dalam persen, maka hasil pengujian dikalikan dengan 0.01. Foto oleh  Rodolfo QuirĂ³s  dari  Pexels II. Tujuan Pemeriksaan Pemeriksaan ini bertujuan untuk menetukan nilai kadar air tanah yang dikandung oleh contoh tanah atau agregat yang diambil dari lapangan (hasil pengeboran). III. Alat 1.     Cawan kedap air + tutupnya,dari logam atau aluminium, 2.     Oven,dengan pengatur suhu 30 0­ C-2000C 3.     Timbangan/Neraca Ohauss,Ketelitian 0,01 gram 4.     Dessicator/Alat pendingin 5.     Spatula 6.     Alat Tulis IV. Bahan Uji Menggunakan tanah yang tidak terganggu yang didapatkan dari hasil pemboran yaitu...

Pemboran dan Pengambilan Contoh Tanah

A. Tujuan Percobaan 1.     Mengetahui keadaan lapisan tanah bawah permukaan yang akan dijadikan sebagai landasan pondasi; 2.     Menetapkan kedalaman pengambilan contoh tanah terganggu ( disturbed sample ) dan contoh tanah tidak terganggu ( undisturbed sample ); 3.     Mendapatkan deskripsi tanah secara visual seperti jenis tanah,warna tanah,sifat-sifat tanah dan pemeriksaan tinggi muka air ; 4.     Mengambil contoh tanah terganggu ( disturbed sample ) dan contoh tanah tidak terganggu ( undisturbed sample ) dari lobang tanah yang di bor untuk keperluan pemeriksaan lebih lanjut di laboratorium. B. Alat dan Bahan I. Satu unit bor tangan ( Hand Auger ),yang terdiri dari : a.     Mata bor Iwan ( Iwan Auger ) b.     Mata bor Spiral ( Helical Auger ) c.     Engkol pemutar ( Drive Hand “ T ” ) d.     Stang Bor @ 1 meter e.     Kep...