Skip to main content

Kepadatan Standar (Compaction)

I. Pengertian Umum
Pemadatan merupakan suatu proses dimana udara pada pori – pori tanah dikeluarkan dengan cara mekanis untuk mencapai hubungan kadar air dengan berat volume serta mengevaluasi tanah agar mencapai persyaratankepadatan. Maka untuk itu diperlukan pengujian antara lain : mempertinggi kuat geser tanah, mengurangi sifat mudah mampat, mengurangi permeabilitas, mengurangi perubahan volume sebagai akibat perubahan kadar air. Hal ini dapat dicapai dengan memilih tanah dan dengan cara pemilihan mesin pemadat jumlah lintasan yang sesuai.
Foto oleh Kelly Lacy dari Pexels
II. Tujuan pemeriksaan
Test ini dimaksudkan untuk menentukan hubungan antara kadar air dan kepadatan tanah dengan memadatkan di dalam cetakan silinder  berukuran tertentu dengan menggunakan alat penumbuk seberat 2,5 kg dan dijatuhkan dari ketinggian 30 cm.
III. Peralatan
a.    Cetakan yang terbuat dari logam dan mempunyai dinding teguh dan dibuat sesuai dengan ukuran yang diinginkan dan juga harus dilengkapi dengan leher sambung, dibuat dari bahan yang sama dengan tinggi (kurang lebih) 60 mm yang dipasang kuat-kuat dan dapat dilepaskan.
b.    Alat tumbuk tangan dari logam dengan permukaan rata, diameter 50,8 kurang lebih 0,27 mm, berat 2,485 kurang lebih 0,009 kg dilengkapi dengan selubung yang bisa mengatur tinggi jatuh secara bebas. Selubung sedikitnya harus mempunyai 2 x 4 buah lubang udara yang berdiameter ≥ 9,5 mm dengan poros tegak lurus satu sama lain berjarak 19 mm dari kedua ujung selubung harus cukup,sehingga batang penumbuk dapat jatuh bebas tidak terganggu.
c.    Alat pengeluar contoh
d.    Alat perat dari besi
e.    Timbangan kapasitas 11,5 kg dengan ketelitian 5 gram
f.     Oven yang dilengkapi pengatur suhu
g.    Alat perata yang terbuat dari besi sepanjang 25 cm, salah satu sisi memanjang harus tajam dan sisi lain datar.
h.    Saringan no 4
i.     Talam, alat pengaduk(spatula), sendok.
IV. Bahan Uji ( Test Sample)
1.    Bila contoh tanah yang diterima dari lapangan dalam keadaan lembab ( damp ), maka tanah tersebut harus dikeringkan terlebih dahulu hingga menjadi gembur. Pengeringan dapat dilakukan diudara/dengan oven, kemudian ditumbuk tetapi butir asli tidak boleh basah.
2.    Tanah yang digunakan dalam pengujian ini adalah tanah timbun yang telah jauh-jauh hari telah disiapkan sehingga tanah tersebut telah kering dan layak dijadikan bahan uji seperti syarat di atas.
3.    Tanah yang telah kering dan mengeras diletakkan di atas pan dan digemburkan menggunakan palu karet.
4.    Tanah yang sudah gembur disaring dengan saringan 4,75 mm ( No. 4 )
5.    Benda uji di bagi menjadi 6 bagian, masing-masing 2500 gram ,setiap benda uji dicampur air yang berbeda-beda, dimulai dari 3%,6%,9%,12%,15% dan 18% dari berat bahan uji.
6.    Masing-masing bahan uji dimasukkan ke dalam kantong plastik dan disimpan selama 24 jam atau sampai kadar airnya merata.
V. Prosedur Pemeriksaan
1.    Bersihkan cetakan 102 mm ( 4’’) bersama kepingnya lalu timbang.
2.    Rangkailah cetakan, leher dan keping alas menjadi satu, dan tempatkan cetakan ini pada landasan yang kokoh.
3.    Persiapkan salah satu bahan uji dan padatkan bahan uji tersebut dalam 3 kali penumbukan. Masukkan 1/3 bagian dari bahan uji lalu tumbuk sebanyak 25 kali, lalu masukkan lagi 1/3 bagiannya lagi lalu tumbuk sebanyak 25 kali. Masukkan 1/3 bahan uji yang terakhir dan tumbuk bahan uji yang terakhir ini sebanyak 25 kali. Jadi total penumbukan setiap bahan uji adalah 75 kali.
4.    Melepaskan silinder tumbukan harus dengan hati-hati agar tidak merusak tanah yang dipadatkan.
5.    Buka leher cetakan. Dengan menggunakan penggaris besi, kelebihan tanah dipotong sehingga permukaan yang didapatkan menjadi sama tinggi.
6.    Timbang cetakan yang berisi bahan uji beserta keping alas.
7.    Benda uji dikeluarkan dari cetakan menggunakan alat pengeluar contoh ( Ekstruder Vertikal ).
8.    Potong sedikit bahan uji yang telah dikeluarkan untuk pemeriksaan kadar air.
9.    Timbang cawan yang telah berisi sample tanah lalu diovenkan selama 24 jam.
10. Cawan dikeluarkan dan didinginkan lalu ditimbang.

11. Hitung berapa besar kadar airnya.

Comments

Popular posts from this blog

Analisa Saringan Agregat Halus Dan Kasar

I. Pengertian Umum Metode ini dimaksudkan sebagai pegangan dalam pemeriksaan untuk menentukan pembagian butir (gradasi) agregat halus dan agregat kasar dengan menggunakan saringan. II. Tujuan Umum Tujuan pengujian ini ialah untuk memperoleh distribusi besaran atau jumlah persentase butiran baik agregat halus maupun agregat kasar. Distribusi yang diperoleh dapat ditunjukan dalam table atau grafik. Foto oleh  Kenneth Carpina  dari  Pexels III. Peralatan Peralatan yang digunakan adalah sebagai berikut: 1.     Neraca dengan ketelitian 0,01 gram 2.     Satu set saringan;No. 4 (4.75 mm) ; No. 8(2,36 mm) ; No. 16(1,18 mm) ; No. 30(0,600 mm) ; No. 50(0,300 mm) ; No. 100(0,150 mm) ; No. 200(0,075 mm) 3.     Mesin pengguncang saringan 4.     Kuas dan alat-alat lainnya IV. Bahan Percobaan Benda uji diperoleh dari alat pemisah contoh atau cara perempat banyak : benda uji disiapkan berdasarkan standar y...

Pemeriksaan Kadar Air Tanah ( Moisture Content Test )

I. Pengertian Umum Kadar air ( Moisture Content ) adalah perbandingan berat air terkandung dalam contoh tanah atau agregat dengan berat kering tanah / agregat. Nilai kadar air biasanya dinyatakan dalam persen (%). Apabila satuan nilai kadar air tidak dinyatakan dalam persen, maka hasil pengujian dikalikan dengan 0.01. Foto oleh  Rodolfo Quirós  dari  Pexels II. Tujuan Pemeriksaan Pemeriksaan ini bertujuan untuk menetukan nilai kadar air tanah yang dikandung oleh contoh tanah atau agregat yang diambil dari lapangan (hasil pengeboran). III. Alat 1.     Cawan kedap air + tutupnya,dari logam atau aluminium, 2.     Oven,dengan pengatur suhu 30 0­ C-2000C 3.     Timbangan/Neraca Ohauss,Ketelitian 0,01 gram 4.     Dessicator/Alat pendingin 5.     Spatula 6.     Alat Tulis IV. Bahan Uji Menggunakan tanah yang tidak terganggu yang didapatkan dari hasil pemboran yaitu...

Pemboran dan Pengambilan Contoh Tanah

A. Tujuan Percobaan 1.     Mengetahui keadaan lapisan tanah bawah permukaan yang akan dijadikan sebagai landasan pondasi; 2.     Menetapkan kedalaman pengambilan contoh tanah terganggu ( disturbed sample ) dan contoh tanah tidak terganggu ( undisturbed sample ); 3.     Mendapatkan deskripsi tanah secara visual seperti jenis tanah,warna tanah,sifat-sifat tanah dan pemeriksaan tinggi muka air ; 4.     Mengambil contoh tanah terganggu ( disturbed sample ) dan contoh tanah tidak terganggu ( undisturbed sample ) dari lobang tanah yang di bor untuk keperluan pemeriksaan lebih lanjut di laboratorium. B. Alat dan Bahan I. Satu unit bor tangan ( Hand Auger ),yang terdiri dari : a.     Mata bor Iwan ( Iwan Auger ) b.     Mata bor Spiral ( Helical Auger ) c.     Engkol pemutar ( Drive Hand “ T ” ) d.     Stang Bor @ 1 meter e.     Kep...